1Fakta.com
GRESIK |Jatim| Harapan besar untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan di wilayah Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, hingga kini belum juga terwujud. Pasalnya, empat proposal bantuan renovasi sekolah yang telah diajukan ke Pemerintah Kabupaten Gresik belum mendapat respons dari pihak terkait.
Kepala Sekolah, Ibu Badriyah, S.Pd., MM, mengungkapkan bahwa kondisi bangunan sekolah di Jalan Raya Metatu saat ini sudah cukup memprihatinkan. Beberapa ruang kelas mengalami kerusakan pada bagian atap dan dinding, sementara fasilitas sanitasi juga membutuhkan perbaikan segera.

“Kami sudah empat kali mengirimkan proposal bantuan renovasi kepada Pemkab Gresik. Semua sudah kami lengkapi dengan dokumen pendukung, termasuk foto kondisi sekolah. Namun hingga sekarang belum ada kejelasan kapan bisa direalisasikan,” ujar Badriyah, Senin (7/10).
Menurutnya, keterlambatan realisasi bantuan ini berdampak langsung terhadap kenyamanan belajar siswa. Ketika hujan deras turun, sebagian ruang kelas harus dikosongkan karena atap bocor dan genangan air masuk ke dalam ruangan.
Pihak sekolah dan komite berharap Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, bisa memberikan perhatian lebih terhadap kondisi sekolah di wilayah pedesaan seperti Metatu. Mereka menilai, percepatan bantuan renovasi sangat penting agar proses belajar-mengajar tetap berjalan dengan aman dan efektif.
“Kami tahu Pak Bupati punya banyak program untuk pendidikan. Tapi kami mohon agar sekolah kami juga bisa segera mendapat bantuan renovasi. Anak-anak butuh tempat belajar yang layak,” tambah Badriyah.
Warga Desa Metatu turut menyuarakan keprihatinan yang sama. Mereka menilai pemerintah daerah perlu meninjau langsung kondisi lapangan agar bisa menilai urgensi kebutuhan renovasi sekolah tersebut.
“Kalau dilihat sendiri pasti tahu betapa butuhnya sekolah ini diperbaiki. Jangan sampai anak-anak kami belajar di ruangan yang tidak aman,” ujar salah satu warga setempat.
Dari pantauan di lokasi, terlihat beberapa bagian bangunan mulai lapuk, terutama pada plafon ruang kelas dan kusen jendela yang sudah termakan usia. Meski demikian, aktivitas belajar tetap berlangsung dengan keterbatasan yang ada.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Gresik maupun Dinas Pendidikan terkait tindak lanjut proposal tersebut. Masyarakat berharap agar pemerintah segera merespons dan menindaklanjuti permohonan bantuan yang sudah diajukan sejak lama.
“Kami tidak meminta lebih, hanya ingin anak-anak kami belajar dengan aman dan nyaman. Semoga pemerintah segera turun tangan,” tutup Badriyah penuh harap. *

