Kapolri: Laju Teknologi Digital Picu Disinformasi, Tantangan Jaga Stabilitas Nasional

Cirebon,1fakta.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti pesatnya perkembangan teknologi digital yang dinilai membawa tantangan serius dalam menjaga stabilitas keamanan dan persatuan bangsa.

Adapun salah satu ancaman utama yang mengemuka adalah maraknya disinformasi dan misinformasi di ruang digital.

Hal itu disampaikan Sigit saat memberikan amanat pada Apel Kebangsaan Banser Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Cirebon, Selasa (23/12/2025).

Menurut Kapolri, kemajuan teknologi informasi memang memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat. Namun di sisi lain, derasnya arus informasi digital juga membuka ruang bagi penyebaran hoaks dan narasi provokatif yang berpotensi memecah belah persatuan.

“Perkembangan teknologi digital saat ini sangat cepat. Di dalamnya ada tantangan besar berupa disinformasi dan misinformasi yang jika tidak disikapi dengan bijak, dapat mengganggu stabilitas dan persatuan bangsa,” kata Sigit.

Ia menegaskan, tantangan tersebut tidak bisa dihadapi oleh satu institusi saja. Dibutuhkan peran aktif dan sinergi seluruh elemen bangsa, termasuk Polri, TNI, dan Banser, untuk memperkuat literasi digital serta menjaga ruang publik tetap kondusif.

Kapolri menilai Banser memiliki posisi strategis sebagai elemen masyarakat yang dapat menjadi penyejuk di tengah dinamika sosial dan derasnya arus informasi di media digital. Peran itu dinilai sejalan dengan komitmen Banser dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan persatuan.

“Peran Banser sangat penting untuk ikut menjaga ruang sosial maupun ruang digital agar tidak disusupi narasi yang memecah belah bangsa,” ujar Sigit.

Melalui penguatan sinergi antara Polri, TNI, Banser, dan seluruh elemen masyarakat, Kapolri berharap tantangan di era digital dapat dihadapi secara bijak. Upaya tersebut dinilai penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya menjelang dan selama momentum perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.