Bener Meriah – 1fakta.com
Berbalik muka atau berbalik tadah: “Meninggalkan teman untuk berpihak” kepada lawan ” dalam pribahasa lain mengunting dalam lipatan-sedangkan dalam kaedah pribahasa lain politik api dalam sekam.
Ini lah tepat nya yang terjadi untuk saat ini di kalangan para pencinta politik kususnya para calon legislatip, yang gagal dengan harapan bisa duduk di parlemen namun sayang karna penghianatan itu ada setelah banyak pengorbanan baik moril hingga matril, miris nya semua itu berakhir sia-sia di akhir perjuangan-
sehingga penulis berinisiatip menggali ide atau gagasan yang tujuan dalam memberikan inspirasi untuk pembaca budiman.
Politik uang akan memunculkan pemimpin yang hanya peduli pada kepentingan pribadi dan bukan kepentingan rakyatnya.
seperti yang di tulis di laman resmi edukasi anti korupsi.
Proses pemilu yang digelar secara jurdil dan luber diharapkan sebagai pintu utama untuk memilih pemimpin yang bersih dan amanah. Maka dari itu, jika ada calon pemimpin yang memberikan “serangan fajar” kita harus bisa menolaknya. Anda menolak serangan fajar, artinya benih-benih korupsi, kolusi, dan nepotisme itu bisa dicegah sedini mungkin jika praktek politik terus bergulir di masa fase Pesta demokrasi itu pertanda kemunduran demokrasi akan terjadi.
Jadikan, serangan fajar adalah praktik masa lalu, biarkan terkubur pada zaman sebelumnya. Bentuklah zaman sekarang dan ke depan dengan budaya baru.
Jadilah, pemilih yang berintegritas dan berkarakter. Karena, siapa tahu kelak Anda-lah pemimpin bangsa ini.
Peristiwa ini sama hal nya seperti yang di katakan beberapa orang terkenal hingga pribahasa
Disana di kata kan “Nilai seseorang- terletak pada apa yang dia berikan dan bukan pada apa yang mampu dia terima.” – Albert Einstein
“Saya percaya bahwa sebanyak yang Anda terima, Anda harus memberi kembali. Sangat penting untuk tidak terlalu fokus pada diri sendiri.” – Nicole Kidman
Selain air susu dibalas air tuba, ada beberapa peribahasa lain yang bisa digunakan untuk menyindir orang jahat atau pengkhianatan.
Dirangkum dari Kamus Peribahasa oleh S.B.S Abbas serta buku 2700 Peribahasa Bahasa Indonesia oleh Nina Martina dan Nunung Nurhayati, berikut kumpulan peribahasa bertema pengkhianatan.
Campak bunga dibalas campak tahi: kebaikan yang dibalas dengan kejahatan.
Bagai melepas anjing terjepit: menolong orang yang tidak tahu cara membalas budi.
Kecil-kecil anak sudah besar jadi onak: saat masih kecil dirawat ketika sudah besar tidak membalas budi.
Bagai kacang lupa kulit: orang yang lupa asal usulnya atau orang yang lupa dengan kebaikan yang pernah .
Menggunting dalam lipatan: pengkhianatan yang dilakukan secara halus sehingga tidak ketahuan.
Menohok kawan seiring: mencelakakan teman sendiri untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Layar timpa tiang: berkhianat; teman yang berubah menjadi lawan.
Kutipan
Pen.Rh.