Opini:Politis
1fakta.com Sabtu 31/8/2024.
Ujung Pintu Rime Gayo Bener Meriah
Rahman Nur.
“Pulut lengkapi jeroh di kin lepat
Hanakati Pokat menet kin Hembodi”
Konotasi Pribahasa daerah gayo yang mengilustrasikan sebuah kerangka Pemikiran terkait Perbandingan karakteristik sosok atau tokoh yang tepat sekaligus proporsional untuk jabatan puncak maupun strategis tepat nya.
Semua itu di tandai dengan fase pengalaman masyarakat sehingga mereka menjadikan situasi tersebut menjadi sebuah ikhtibar politik dan kebijaksanaan politik mendatang.
Rakyat yang bijak terus semakin banyak belajar alam politik yang bergulir dari apa yang terjadi dan mereka rasakan melalui azas perbandingan rasio(akal) psikologi(jiwa ilmu) Politik itu sendiri.
Sedangkan istilah ” Pulut lengkawi” yang di gunakan dalam Pribahasa tersebut isyarat bahasa karakter jiwa besar yang melekat dalam diri seorang pemimpin Sehingga di lambangkan dengan Pulut “Lengkawi” beras yang memiliki unsur. nya ” rekat ” berarti mengayomi mensejahterakan rakyat nya sedangkan beras juga lambang kesejahtraan dalam istilah ideologi Pancasila.
Tujuan nya menjadi Pemimpin besar berarti hasrat kuat mensejahterakan- menciptakan rasa keadilan untuk rakyat,memakmurkan rakyat jiwa ini yang harus ada dalam setiap pemimpin tersebut setidak nya sudah tertanam dalam sosok atau tokoh yang mereka jagokan untuk pemimpin yang mereka pilih di Pemilukada mendatang.
“Berbeda hal nya dengan sosok atau tokoh yang menginginkan sebuah jabatan dengan berdagang janji politik yang hanya menjual mimpi dan angan kepada masyarakat demi nafsu jabatan strategis nya.”
“Di isitilah kan juga dalam pribahasa tersebut’ Hana kati pokat menet kin hembodi” Kule korenge nge mepat
“Hana kati kule gewat mu bungei diri”
“Bila sudah ada pemimpin yang tepat dan teruji untuk apa mudah percaya kepada yang suka menjual janji”
Pen.Rahman Nur.