Aceh Tengah – 1fakta.com
Terungkap indikasi adanya aliran dana segar dalam jumlah fantastis dari pengusaha tambang Linge kepada rekening salah satu aktivis yang terlibat dalam audiensi penolakan tambang di Gedung DPRK Aceh Tengah pada 24 Desember 2023.
Audiensi yang digelar oleh sejumlah aktivis dan warga setempat untuk menentang rencana pertambangan di wilayah tersebut, diduga tidak murni, dengan adanya dugaan kepentingan di balik dukungan tersebut.
Informasi yang dihimpun, aliran dana tersebut terkait dengan aktivitas yang dilakukan oleh seorang aktivis yang dikenal vokal menentang rencana tambang di Aceh Tengah.
Dana yang diduga berasal dari pengusaha tambang tersebut, dikabarkan masuk ke dalam rekening pribadi aktivis tersebut sebelum audiensi berlangsung.
Nominal dana yang masuk ke rekening tersebut cukup mencurigakan, menambah spekulasi bahwa ada hubungan antara kepentingan ekonomi pengusaha tambang dengan gerakan penolakan tambang yang selama ini digaungkan.
Pihak berwenang dan beberapa organisasi masyarakat sipil di Aceh Tengah pun mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai asal-usul aliran dana ini, yang berpotensi melibatkan kepentingan bisnis dan politik yang lebih besar.
Sejumlah pihak mengungkapkan bahwa audiensi yang diadakan di Gedung DPRK tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh tekanan dari sektor tambang, yang berusaha mengendalikan narasi penolakan tambang demi melancarkan bisnis mereka.
Sementara itu, sejumlah aktivis yang terlibat dalam audiensi tersebut membantah adanya keterlibatan dana luar yang mempengaruhi perjuangan mereka.
Mereka menegaskan bahwa penolakan terhadap tambang Linge adalah murni untuk melindungi lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.
Namun, dengan adanya temuan aliran dana yang mencurigakan, perdebatan mengenai transparansi dan integritas dalam gerakan ini semakin memanas.
Dalam beberapa hari ke depan, diharapkan pihak berwenang akan mengungkap lebih jauh terkait dugaan aliran dana ilegal ini.
Pihak DPRK Aceh Tengah juga diharapkan dapat menjelaskan secara terbuka peran mereka dalam audiensi tersebut.
Untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat lebih diutamakan daripada kepentingan bisnis yang merugikan lingkungan.
Sementara menurut salah seorang aktivis yang juga mengikuti audiensi tersebut merasa kecewa.
Pasalnya menurutnya ia mendengar adanya desas desus terakit adanya aliran dana yang mencurigakan masuk ke rekening salah satu aktivis di Aceh tengah dengan Narasi yang sangat tidak relevan dalam gerakan ini.
Ia juga menambahkan ” seharusnya gerakan ini murni bukan hanya sebatas alibi yang hanya sebatas pencitraan semata, belum lagi tuntutan yang di sampaikan pada audiensi di gedung DPRK kemarin hanya di tumpukan kepada camat Lingge sementara isu ini sudah menjadi rahasia umum di aceh tengah.