Majalengka – 1fakta.com
Menjelang pergantian tahun dari 2025 ke 2026, Bupati Majalengka, H. Eman Suherman didampingi Wakil Bupati Majalengka Dena Muhammad Ramdan memberikan arahan strategis dalam kegiatan apel di halaman Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka yang dirangkaikan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyerahan bantuan sarana prasarana pertanian dan peternakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
Dalam Arahannya Bupati mengatakan bahwa Majalengka memiliki ketahanan pangan yang kuat dengan Lahan Baku Sawah (LBS) yang saat ini tercatat sekitar 50.000 hektar. Meski demikian, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara mempertahankan lahan pertanian (LP2B seluas 37.000 hektar) dengan kebutuhan alih fungsi lahan untuk industri dan investasi.
”Kita ingin Majalengka maju. Lahan harus dipertahankan untuk pangan, tapi kita juga butuh ruang untuk investor dan pembangunan industri agar ekonomi berkembang,” tuturnya.
Sebagai langkah nyata menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati mengapresiasi pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh DKP3. Meskipun harga kebutuhan pokok di Majalengka relatif stabil, Pemerintah tetap waspada terhadap komoditas yang fluktuatif seperti cabai. Ia menginstruksikan jajaran DKP3 untuk segera melaporkan jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar di lapangan agar bisa segera diintervensi.
Pada kesempatan itu Bupati juga menyerahkan secara simbolis bantuan operasional berupa 7 unit sepeda motor dari Kementerian Pertanian kepada penyuluh berprestasi. Ia memastikan bahwa meskipun status kepegawaian penyuluh kini bergeser ke pusat, fasilitas dari Pemda tetap boleh digunakan sepanjang untuk membantu petani Majalengka.
Selain itu, diserahkan pula bantuan ternak (Sapi, Kambing, dan Ayam) melalui program Provinsi di wilayah Banjaran dan Talaga.
“Saya bekerja keras ke pemerintah provinsi dqn pusat untuk mendapatkan program ini karena tidak semua kabupaten dapat. Saya titip, ternak ini harus berkembang, jangan sampai saya hanya disodori laporan kematian sapi. Rakyat harus lebih sejahtera dan bahagia,” harap Bupati.
Sementara Kepala DKP3, H. Gatot Sulaeman melalui Kabid Ketahanan Pangan Kabupaten Majalengka H.Ence, menambahkan bahwa meskipun terdapat tren kenaikan harga pangan di akhir tahun, Kabupaten Majalengka mampu mengantisipasi hal tersebut dengan baik. Hal ini didukung oleh kapasitas produksi lokal yang mumpuni.
”Untuk Kabupaten Majalengka alhamdulillah kita surplus. Beberapa bahan baku diproduksi sendiri di sini, mulai dari sayur-mayur, beras yang posisinya surplus, hingga daging dan telur. Semuanya aman terkendali untuk momen Natal dan Tahun Baru,” ujar H.Ence.
Sebagai langkah konkret menekan inflasi, atas perintah Bupati Majalengka, pemerintah telah menggelar Gerakan Pangan Murah di 10 titik strategis selama masa transisi kenaikan harga ini.
Selain fokus pada ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Majalengka juga memberikan apresiasi kepada tenaga penyuluh pertanian. Tercatat sebanyak 293 penyuluh yang sebelumnya merupakan pegawai kabupaten, kini telah beralih status kepegawaiannya ke pemerintah pusat.
Meskipun status kepegawaian ratusan penyuluh tersebut kini berada di tingkat pusat, H. Ence menekankan bahwa sinergi dan koordinasi kerja dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka tetap terjalin erat demi menjaga produktivitas pertanian di daerah. ( Aboen )

