Bireuen – 1Fakta.com
Kajari Bireuen H Munawal Hadi SH, MH, bersama Kadis Pendidikan DR.Muslim,.M.Si turun lansung diproyek pekerjaan revitalisasi, dan disambut baik kepala UPTD SD Negeri 2 Peudada Rasyadah S,Pd, dihalaman sekolah setempat, 22 September 2025.
Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen H.Munawal Hadi SH, MH, yang didampingi Kasi Intelnya Wendey Scenic SH, kepada tim media mengatakan, ini sebagai kunjungan penting terhadap semua bentuk “Revitalisasi adalah program Direktorat Jenderal PAUD Dasman Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, merupakan proyek strategis nasional yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025.
“Dan ini adalah bentuk beri rasa aman terhadap pengawasan dan pengendalian, program revitalisasi gedung dilingkungan satuan Pendidikan agar terlaksana sesuai dengan dokumen perencanaan, khususnya UPTD SD Negeri 2 Peudada ini, kerjakanlah sesuai dokumen perencanaannya dengan mutu yang baik, pinta H Munawal Hadi itu.
Dan ini juga inovasi dari Kejaksaan Negeri Bireuen, meng-Update setiap tahapan pekerjaan sedari tahapan awal, hingga selesai pelaksanaan pembangunan semoga kita di Bireuen menjadi penerima mamfaat di “Revitalisasi 2025” dengan nilai baik, sebutnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bireuen DR.Muslim,.M.Si mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan senantiasa melakukan pengawasan dan pengendalian, terhadap program revitalisasi gedung dilingkungan satuan Pendidikan agar terlaksana sesuai dengan dokumen perencanaan, sehingga tidak akan ada yang bermasalah dengan hukum dikemudian hari, ujar Muslim yang didampingi kepsek Rasyadah S.Pd.
Dari amatan tim media, seiring berjalannya proses pelaksanaan pembangunan proyek pekerjaan revitalisasi satuan pendidikan UPTD SD Negeri 2 Peudada Kabupaten Bireuen, Aceh. Senilai Rp.976.132.626. yang di biayai oleh APBN Tahun 2025, hingga kunjungan Tim Kajari bersama Kepala Dinas Pendidikan, pihak kepsek tidak mampu hadirkan Komite sekolah.
Begini cerita awal Kepala SD Negeri 2 Peudada, Rasyadah S.Pd, mengaku proyek revitalisasi sekolah senilai Rp 976.132.626 yang dibiayai APBN tahun 2025 dikerjakan oleh pihak ketiga yang tak lain adalah anaknya sendiri.
Dan dari awal pihak media curiga ternyata benar, Ia meminta maaf karena sempat menutup-nutupi informasi tersebut kepada wartawan, “Dikarena kondisi saya saat dikonfirmasi sedang ada kegiatan ditambak udang, tentunya saya berasa lelah. Sehingga agak sedikit kasar bahasa menjawab konfirmasi singkat awak media.” Hana Watee, lon teungoh lelah that (Tidak ada waktu saya sangat capek) jawabnya dalam loghat bahasa Aceh.
Tim media kembali mendatangi SDN2, Jum’at (19/9) untuk konfirmasi. Saat disinggung siapa pelaksana pembangunan Revitalisasi Gedung Rumber sekolah? Spontan kepala SDN 2 Peudada menjawaba,” Bandum urusan nyan ureng mat buet yang kerjakan termasuk pengadaan material,
Siapa yang mengendalikan pekerjaan Revitalisasi sekolah, tanya media..? Kepala SDN 2 Peudada reflek menyatakan, yang kerjakan pembangunan itu, Anak saya sendiri, dimaklumi aja…
Tentunya pemasok material Madum (semua), itu yang mengelola (memegang) kegiatan tersebut, yang pihak ketiga dan bukan Komite atau Tim. Yaa… itu anak saya sendiri,” ujar Rasyadah di ruang kerjanya, Jumat (22/9)2025 kemaren.
Informasi awal dari warga menyebutkan, Komite Sekolah tidak pernah dilibatkan dalam pelaksanaan proyek yang menelan anggaran hampir Rp1 miliar itu. Dan diduga dikerjakan oleh pihak ketiga yang tidak lain adalah anak dari kepala SDN 2 Peudada itu.
Sebelumnya dikonfirmasi, Ketua Komite SDN 2 Peudada, Mahdi, membenarkan dirinya hanya hadir pada rapat perencanaan awal. Setelah itu, ia tidak lagi dilibatkan dalam urusan teknis maupun belanja material.
“Soalan adanya dugaan ini itu bukan ranah saya, setau saya pada saat rapat-rapat musyawarah saya hadir, dan terlibat dalam rapat perencanaan awal, hingga hari ini hanya terus mengawasi dan situasi aman terkendali,” kata Mahdi.
“Terkait teknis dan anggaran belanja material dari mulai pembangunan hingga hari ini sama sekali(mus lb, abd)
