Aceh Tengah – 1fakta.com
Bencana banjir dan longsor yang menimpa saudara-saudara kita bukan semata ujian alam, melainkan juga ujian kepedulian sosial serta keimanan kita sebagai umat. Dalam kondisi darurat seperti ini, saya meyakini bahwa solusi paling cepat dan paling dekat justru lahir dari lingkaran terdekat korban itu sendiri, yakni keluarga.
Bayangkan apabila setiap keluarga korban bencana mendapatkan bantuan awal dari sanak keluarga mereka yang tidak terdampak langsung.
Meski bantuan tersebut sederhana dan berasal dari kemampuan yang terbatas, namun apabila dikoordinasikan oleh salah satu anggota keluarga dan disalurkan secara terarah, insya Allah kebutuhan dasar korban dapat terpenuhi pada tahap awal.
Fase ini adalah masa paling krusial, saat korban sangat membutuhkan uluran tangan tanpa harus menunggu prosedur yang panjang.
Kita perlu menyadari bahwa penanganan bencana bukan semata tanggung jawab pemerintah.
Pemerintah memang memiliki peran strategis dalam kebijakan dan penanganan jangka panjang, namun masyarakat memegang peran kemanusiaan yang tidak kalah penting.
Peran itu dimulai dari diri sendiri, keluarga, kelompok, atau komunitas, sebelum akhirnya diperkuat oleh kehadiran negara.
Jangan sampai kita terjebak dalam sikap saling menunggu dan saling berharap. Bencana tidak memberi ruang bagi penundaan empati.
Ketika setiap orang mengambil peran sesuai kemampuannya, beban berat yang ada akan terasa jauh lebih ringan karena ditanggung bersama.
Lebih dari sekadar bantuan materi, musibah ini seharusnya menghidupkan kembali kesadaran spiritual kita.
Allah SWT tengah mengingatkan kita tentang hakikat kebersamaan, pentingnya saling menolong, serta kewajiban menjaga hubungan antarmanusia sebagai bagian dari keimanan.
Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa.”
Mari kita mulai dari diri sendiri. Dari keluarga. Dari lingkungan terdekat. Jangan hanya menjadi penonton atas penderitaan sesama. Saat bencana datang, kehadiran kita—sekecil apa pun—adalah bentuk ibadah dan wujud nyata rasa syukur atas nikmat yang masih Allah titipkan kepada kita.
Semoga musibah ini menjadi jalan bagi kita semua untuk lebih peduli, lebih bersatu, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.(#)

