Bireuen – 1fakta.com
Pemerintah Kabupaten Bireuen memastikan seluruh jalur transportasi dan wilayah yang sempat terisolasi akibat banjir besar kini telah sepenuhnya terbuka dan kembali dapat diakses. Kepastian tersebut menandai berakhirnya fase darurat dan dimulainya tahapan pemulihan menyeluruh pascabencana banjir dengan dampak terluas sepanjang sejarah Kabupaten Bireuen.
Bupati Bireuen, Haji Mukhlis St, menegaskan bahwa terbukanya seluruh akses merupakan hasil dari langkah cepat, koordinasi lintas sektor, serta kerja terpadu antara Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Pemerintah Provinsi Aceh dalam penanganan kondisi darurat sekaligus percepatan rehabilitasi infrastruktur dasar.
“Tidak ada lagi wilayah yang terisolasi. Seluruh akses utama telah terbuka, dan fokus pemerintah daerah kini beralih pada pemulihan menyeluruh dan berkelanjutan,” ujar Bupati.
Berdasarkan hasil asesmen lapangan terverifikasi dan konsolidasi data lintas instansi, bencana banjir tersebut berdampak langsung terhadap sekitar 114.000 kepala keluarga (KK). Kerusakan meluas terjadi pada sektor permukiman, terganggunya mata pencaharian masyarakat, serta tekanan sosial-ekonomi yang signifikan, yang kini ditangani secara terukur dan bertahap.
Krisis Pertanian dan Ancaman Ketahanan Pangan
Sektor pertanian menjadi bidang dengan dampak paling berat dan berpotensi jangka panjang. Lebih dari 2.000 hektare lahan sawah mengalami kerusakan parah akibat sedimentasi masif dan perubahan struktur tanah. Kerusakan jaringan irigasi memperparah kondisi, menyebabkan banyak lahan belum dapat kembali difungsikan untuk produksi padi dalam waktu dekat.
“Ini bukan semata persoalan kerugian ekonomi, tetapi menyangkut ketahanan pangan dan keberlanjutan hidup masyarakat Bireuen. Oleh karena itu, pemulihan sektor pertanian kami tetapkan sebagai agenda strategis daerah,” tegas Bupati Haji Mukhlis St.
Stabilitas Ekonomi dan Pengendalian Harga
Di tengah tekanan pascabencana, Pemerintah Kabupaten Bireuen juga menghadapi potensi gejolak harga kebutuhan pokok. Melalui intervensi pasar yang terukur, penguatan jalur distribusi, serta koordinasi lintas sektor, pemerintah daerah berhasil menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi lokal, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.
Pemulihan Infrastruktur Kritis
Pada sektor infrastruktur, sejumlah jembatan dan akses vital yang sebelumnya terputus telah berhasil dipulihkan secara bertahap. Pemulihan ini terwujud berkat sinergi yang solid antara Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Pemerintah Provinsi Aceh.
Bupati menyoroti kondisi Jembatan Teupin Reudeup di Kecamatan Peusangan Selatan yang masih bertahan meskipun diterjang debit air ekstrem dan berdiri tanpa pilar penyangga.
“Kita patut bersyukur jembatan ini masih berdiri. Namun keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama, sehingga pengawasan dan kajian teknis lanjutan terus dilakukan,” ujarnya.
Pendekatan Kemanusiaan Berbasis Martabat
Lebih dari sekadar pemulihan fisik, Pemerintah Kabupaten Bireuen mengedepankan pendekatan kemanusiaan berbasis martabat. Pemerintah daerah bersama relawan terus melakukan pembersihan dan rehabilitasi rumah warga miskin serta para janda yang tidak memiliki kemampuan finansial, agar tidak menghadapi dampak bencana secara sendirian.
“Di balik setiap angka terdapat manusia, keluarga, dan masa depan. Negara wajib hadir, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi paling rentan,” tegas Bupati.
Apresiasi Masyarakat Sipil
Dalam kesempatan yang sama, Arizal Mahdi, Ketua Umum Volunteers Caring for the People Across Borders, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kepemimpinan Bupati Bireuen dalam penanganan bencana dan percepatan pemulihan daerah.
Menurut Arizal, langkah cepat, pendekatan humanis, serta keterbukaan komunikasi yang ditunjukkan pemerintah daerah mencerminkan kepemimpinan yang responsif dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kami melihat langsung kehadiran negara melalui kepemimpinan Bupati Bireuen. Ini bukan hanya soal membangun kembali infrastruktur, tetapi wujud tanggung jawab moral dan kemanusiaan saat rakyat berada dalam situasi paling sulit,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya siap terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam mendukung pemulihan wilayah, pendampingan masyarakat terdampak, serta penguatan solidaritas sosial pascabencana.
Komitmen Pemulihan Menyeluruh
Menutup pernyataannya, Bupati Bireuen menegaskan komitmen penuh pemerintah daerah untuk mempercepat pemulihan secara menyeluruh dan berkeadilan, termasuk memastikan para pengungsi dapat segera kembali ke rumah masing-masing dalam kondisi aman, layak huni, dan bermartabat.
“Kami tidak hanya membangun kembali infrastruktur, tetapi juga memulihkan kehidupan sosial, memperkuat kepercayaan publik, serta memastikan masa depan Bireuen yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan “Ngopi Pagi”, forum sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bireuen dan insan pers pascabencana banjir dan tanah longsor, yang digelar di Pendopo Bupati Bireuen. Forum ini menjadi ruang komunikasi strategis untuk memperkuat transparansi, menyatukan narasi pemulihan, serta mendorong kebangkitan Bireuen secara kolektif.
(Erna)

