Rakor Stunting 2025 Lombok Timur,  Fokuskan Integrasi Data dan Aksi Nyata di Lapangan

Lombok Timur | 1fakta.com 

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menggelar Rapat Koordinasi Stunting Tahun 2025 sebagai upaya menyatukan strategi dan memperkuat langkah intervensi penurunan stunting. Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Bupati Lombok Timur, Selasa (30/12/2025), dibuka oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H. M. Edwin Hadiwijaya, yang juga memimpin Tim Percepatan Penurunan Stunting daerah.

Rakor ini dihadiri 157 peserta dari berbagai unsur, mencakup organisasi perangkat daerah, Forkopimda, organisasi perempuan, camat se-Lombok Timur, BAZNAS, perwakilan BUMD dan perbankan, organisasi profesi, tokoh agama dan masyarakat, akademisi, kepala puskesmas, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), hingga lembaga non-pemerintah. Kehadiran lintas sektor tersebut menegaskan pentingnya kerja bersama dalam mengatasi persoalan stunting secara komprehensif.

Dalam arahannya, Wakil Bupati menekankan bahwa tantangan utama penanganan stunting bukan hanya pada pelaksanaan program, tetapi juga pada kualitas informasi yang digunakan sebagai dasar kebijakan. Ia menilai perbedaan angka stunting dari berbagai sumber pendataan merupakan realitas teknis yang harus dikelola secara cermat.

Menurutnya, setiap data memiliki fungsi yang berbeda. Data berskala nasional digunakan sebagai rujukan arah kebijakan makro, sementara data layanan dan pencatatan lapangan menjadi dasar intervensi langsung di tingkat keluarga. Karena itu, integrasi dan pemanfaatan data secara tepat dinilai jauh lebih penting daripada memperdebatkan perbedaan angka.

Wabup juga menegaskan perlunya peningkatan standar pengukuran untuk mencegah bias data. Pemerintah daerah berkomitmen menyusun prosedur baku pengukuran, memastikan kalibrasi alat dilakukan secara berkala, serta meningkatkan kompetensi petugas melalui pelatihan dan pendampingan. Evaluasi dan pemutakhiran data akan dilakukan secara rutin agar perkembangan penanganan stunting dapat dipantau dengan lebih akurat.

Selain aspek teknis, rakor ini juga diarahkan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menyusun rencana kerja ke depan. Pemerintah daerah berharap hasil pertemuan ini dapat menjadi dasar perencanaan program tahun 2026 yang lebih terarah, efektif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi oleh sejumlah narasumber, di antaranya Kepala DP3AKB Kabupaten Lombok Timur serta Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur. Melalui forum ini, Lombok Timur menegaskan komitmennya untuk mempercepat penurunan stunting demi mewujudkan generasi sehat dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

 

 

(dan)