Berita  

Tim Gabungan Lanjutkan Mitigasi Karhutla di Pangkalan Kerinci

PELALAWAN – RIAU – 1Fakta. Com

Tim gabungan yang terdiri dari personel Polri, BPBD, Damkar, perusahaan, dan masyarakat kembali melakukan pendinginan dan mitigasi di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah perbatasan Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, dengan Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 24 September 2025, dan menandai hari kedua upaya pemadaman di lokasi tersebut.

Operasi dipimpin langsung oleh Kapolsek Pangkalan Kerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi, STK., SIK., MH. Berdasarkan laporan yang diterima Tempo, lokasi kebakaran terpantau melalui aplikasi Dasboard Lancang Kuning (DLK) dengan titik koordinat di 0.3906, 101.8974076. Kebakaran terjadi di lahan gambut milik masyarakat dengan luas sekitar 3 hektare.

Sebanyak 45 personel diterjunkan dalam kegiatan tersebut, terdiri dari 5 anggota Polri, 17 personel BPBD Pelalawan, 7 dari Damkar Kabupaten Pelalawan, 8 orang dari RPK PT RAPP sektor Pelalawan, dan 6 warga sekitar.
Dalam kegiatan ini, tim menggunakan sejumlah peralatan pemadaman, antara lain 5 unit mesin mini striker, 2 unit mesin Maxtri/Kohatsu, 60 roll selang sepanjang 20 meter, serta 8 unit sepeda motor untuk menjangkau lokasi yang cukup sulit ditembus kendaraan roda empat.

Lokasi karhutla terletak sekitar 5 kilometer dari Mapolsek Pangkalan Kerinci dan hanya dapat ditempuh dengan perjalanan darat melintasi kebun masyarakat di atas tanah gambut. Cuaca panas dan angin kencang menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan. Ditambah lagi, karakteristik tanah gambut menyebabkan bara api kerap kembali muncul meski permukaan terlihat padam.

“Saat ini situasi di lokasi sudah mulai kondusif. Asap menipis, kepala api sudah tersekat, dan tim masih melakukan pendinginan dari bagian pinggir hingga ke tengah lokasi,” ujar AKP Tatit.

Selain upaya pemadaman, Kapolsek menyebut pihaknya juga melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti terjadinya kebakaran. Tim juga terus berkoordinasi dengan perangkat desa, perusahaan sekitar, dan masyarakat guna memastikan tidak ada potensi api kembali menyala.

“Pendekatan kolaboratif menjadi kunci. Kami menggandeng seluruh elemen—baik aparat, pemerintah daerah, maupun masyarakat—dalam upaya pencegahan lanjutan,” ujarnya.

Pendinginan terus dilakukan untuk memastikan api benar-benar padam, khususnya di area yang masih mengeluarkan asap dari dalam lapisan gambut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *