Tokoh Masyarakat Aceh Desak Penggantian Bacagub Bustami Hamzah: Memalukan dan Fatal Bagi Aceh

Aceh – 1fakta.com

Koalisi Partai Politik (Parpol) lokal dan nasional menghadapi tekanan serius dari masyarakat Aceh terkait dua bakal calon gubernur (Bacagub) yang diusung untuk Pilkada mendatang, Muzakkir Manaf dan Bustami Hamzah. Kedua Bacagub dinilai tidak layak untuk memimpin Aceh, terlepas dari perspektif manapun. Menurut Ir. M. Yusuf Sulyac, seorang tokoh masyarakat Aceh Timur, masih banyak tokoh Aceh yang lebih berpengalaman, berkompeten, dan mampu menjaga kekhususan serta penerapan syariat Islam di Aceh.

Yusuf mengungkapkan kekecewaannya atas pencalonan Bustami Hamzah, yang bahkan tidak mampu membaca Al-Quran dengan benar. Ia menegaskan bahwa Parpol yang mengusung Bustami harus segera menggantinya dengan tokoh yang lebih pantas. “Bustami Hamzah yang tidak mampu membaca Al-Quran wajib diganti. Parpol yang mengusungnya tidak boleh mempertahankannya lagi. Ini bukan hanya merugikan Aceh, tetapi juga mempermalukan kekhususan dan keistimewaan Aceh,” kata Yusuf saat diwawancarai di Kota Idi, Selasa, 10 September 2024.

Sementara itu Ustaz Muhammad Ilyas seorang guru pendidikan Al-Quran di salah satu Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), juga sering menjadi pembimbing baca Al-Quran pada balai-balai pengajian masyarakat di Aceh Utata menyampaikan kritik tajam terhadap ketidakmampuan hampir total Bustami Hamzah dalam membaca Al-Quran.

Menurutnya, bacaan Bustami pada ujian di Masjid Raya Baiturrahman, Rabu, 4 September 2024, benar-benar kacau dan hancur lebur, hampir semua huruf hingga baris salah. “Bacaan Bustami bukan hanya banyak salah, tetapi hampir seluruhnya keliru, ia nampak seolah-olah sedang belajar mengeja lalu memaksa menghafalnya tanpa mengenal huruf, baris dan kata benar-benar memahami, sehingga jadilah seperti itu hasil bacaannya,” ujar Ustaz Muhammad.

Kritik ini juga diiyakan oleh Yusuf yang menyatakan bahwa kemampuan Bustami Hamzah dalam membaca Al-Quran tidak layak untuk diluluskan oleh tim penguji. “Jika Bacagub yang tidak mampu membaca Al-Quran seperti ini dinyatakan lulus, maka ini jelas melanggar Qanun yang mewajibkan calon kepala daerah harus mampu membaca Al-Quran dengan baik. Video yang beredar menunjukkan bukti bahwa bacaan Bustami itu salah hampir secara total,” tegasnya.

Secara terpisah, Yusuf maupun Ustaz Muhammad menyatakan keprihatinan mereka terkait pilihan calon gubernur yang dinilai tidak sesuai dengan harapan masyarakat Aceh. “Aceh membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki pengalaman luas, tetapi juga berkomitmen terhadap penerapan syariat Islam dan kekhususan Aceh. Parpol harus segera membuka mata dan mengganti calon yang tidak layak sebelum merugikan masa depan Aceh.”

Ada juga Munawar dari kota Lhokseumawe yang aktif di salah satu Partai Politik Nasional yang tidak kalah kritis pendapatnya, sepakat juga mendesak Parpol-Parpol pengusung untuk segera menggantikan Bustami Hamzah dengan figur Bacagub lain yang lebih berkompeten. Mereka juga menyerukan aksi boikot terhadap Pilkada jika kedua calon yang dianggap tidak layak tersebut tetap dipertahankan. Mereka mengajak masyarakat untuk menyuarakan pesan tegas dengan mencoblos kedua gambar pasangan Bacagub sekaligus, dan menuliskan pesan perlawanan di kertas suara.

“Parpol-Parpol tidak pantas menyandera rakyat Aceh dengan hanya melahirkan dua pasangan Bacagub/ Bacawagub, ini mempersempit ruang penilaian rakyat yang ingin memiliki pemimpin yang layak dan kompeten, para pengusung sedang bekerja keras memaksakan calon yang tidak layak, ini sama saja dengan memundurkan Aceh, menutup celah lahirnya pemimpin yang pantas, bahkan ini sama juga dengan mempermalukan penerapan syariat Islam dan kekhususan Aceh. Kalau ini ceritanya, Aceh lebih baik merdeka saja daripada dipimpin oleh figur-figur yang tidak pantas,” pungkas Yusuf, Ustaz Ilyas dan Munawar tanpa beda pendapat.

Arizal Mahdi – 1fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *