PELALAWAN – RIAU – 1Fakta. Com
Upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah hukum Polsek Teluk Meranti terus digencarkan. Pada Senin pagi, 7 Juli 2025, patroli terpadu kembali digelar dengan melibatkan unsur POLRI, TNI, Manggala Agni, dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Target mereka: daerah rawan karhutla yang mulai mengering jelang musim kemarau.
Patroli yang dimulai pukul 09.00 WIB itu dipimpin oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Teluk Meranti Aipda Handayanto Simanjuntak, didampingi Babinsa Sertu A. Reza, serta personel Manggala Agni dan MPA.
Tim menyisir dua titik rawan:
• Jalan Lintas Bono, dan
• Areal perkebunan serta lahan kosong milik warga di Kelurahan Teluk Meranti.
Tak sekadar patroli fisik, tim gabungan ini juga menyampaikan sosialisasi langsung kepada warga terkait bahaya karhutla dan konsekuensi hukumnya. Edukasi itu menjadi penting karena banyak kebakaran bermula dari praktik pembakaran lahan yang dianggap “tradisional”, tapi berisiko besar.
“Kami tidak hanya menindak, tapi lebih dulu mengingatkan dan mengajak. Ini soal kesadaran bersama untuk menjaga tanah yang kita pijak,” kata Aipda Handayanto.
Patroli terpadu ini merupakan bagian dari langkah preventif Polsek Teluk Meranti dalam mendukung program nasional penanggulangan karhutla. Meski belum memasuki puncak musim kemarau, antisipasi sejak dini dinilai sangat krusial mengingat wilayah ini pernah terdampak karhutla pada tahun-tahun sebelumnya.
Kegiatan berakhir pukul 11.00 WIB dalam situasi aman dan kondusif. Polsek Teluk Meranti menyatakan bahwa patroli terpadu semacam ini akan terus dilaksanakan secara berkala di wilayah-wilayah yang masuk zona rawan.
IPDA Boby Even, S.H., M.H., Kapolsek Teluk Meranti, menyatakan pihaknya akan memperkuat kolaborasi dengan unsur TNI, pemadam hutan, dan masyarakat untuk memastikan tidak ada celah bagi karhutla muncul kembali.
