Dukung Swasembada Pangan, Polri Tingkatkan Produksi Jagung Hingga 16 Juta Ton

Jakarta | 1fakta.com 

Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat kontribusi signifikan dalam mendukung program nasional swasembada pangan melalui peningkatan produksi jagung sepanjang tahun 2025. Upaya tersebut berhasil mendorong produksi jagung nasional hingga menembus lebih dari 16 juta ton.

Capaian ini disampaikan As SDM Kapolri Irjen Anwar dalam Rilis Akhir Tahun 2025 yang digelar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa,(30/12/2025).

Ia menjelaskan, Polri menargetkan produksi jagung sebesar 4 juta ton pada 2025 dengan mengoptimalkan lahan potensi seluas 1.378.608 hektare.

Anwar mengungkapkan, dari target awal satu juta hektare lahan, Polri berhasil memetakan dan memanfaatkan lahan potensi yang jauh lebih luas.

Keberhasilan ini berdampak langsung terhadap peningkatan produksi jagung nasional sebagaimana dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Jika dibandingkan data BPS Januari – Desember 2024 yang sebesar 15 juta ton lebih, pada tahun 2025 ini produksi jagung meningkat menjadi 16,5 juta ton lebih. Terdapat tambahan produksi sebesar 1.362.000 ton atau naik lebih dari 9 persen. Sehingga, pemerintah memutuskan tidak impor jagung,” ujar Irjen Anwar.

Selain peningkatan produksi, Polri juga aktif mengawal target serapan jagung oleh Bulog. Hingga saat ini, dari target serapan sebesar 147.000 ton pada 2025, realisasi telah mencapai 63 persen. Angka tersebut bahkan disebut telah mencapai 150 persen bila dibandingkan dengan capaian serapan pada 2024.

“Kami optimis hingga akhir tahun target 147.000 ton tersebut dapat terselesaikan sepenuhnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Anwar memaparkan bahwa puncak produksi jagung terjadi pada kuartal II 2025 dengan capaian sebesar 1,89 juta ton. Namun, pada kuartal III dan IV terjadi penurunan produksi akibat sejumlah faktor.

“Kuartal III agak menurun yaitu 751.422 ton dan kuartal IV terdapat penurunan karena memang berbagai permasalahan seperti iklim, bencana di Sumatera, dan perlu adanya modernisasi peralatan produksi jagung. Karena, setelah kita komunikasi dengan Kementerian Pertanian saat ini baru dialokasikan untuk padi, sehingga mudah-mudahan 2026 modernisasi peralatan ditambahkan ke jagung,” pungkasnya.

 

 

Sby